Story is Alive ...

Cerita adalah kehidupan...

Yayaa itu lah suatu proses kerjasama antara cerita dan kehidupan yang saling membutuhkan sama seperti halnya manusia :)

Posting disini cuma sebagian dari pelampiasan mood doang kok.

Jumat, 19 Februari 2010

Sebuah Cerita Bersama Mama Di Saat Terakhir

Mama adalah wanita yang tegar dalam menghadapi segala macam ujian.
Apapun ia hadapi dengan ikhlas, tak pernah aku mendengar keluh kesal darinya.
Saat dia sakit pun tak pernah ia merintih d'hadapan kami, karna ia tak ingin kami sedih.
Terkadang aku berfikir sanggup kah aku menjadi dirinya yang begitu tegar ???

Hari itu hari pertama d'bulan September,, ya tepatnya tanggal 1 September.
Seperti biasa aku d'bangunkan saur oleh mama, sangat malas bangun saur bagiku sehingga mama cukup lama membujuk aku untuk saur.
Malam itu mama terlihat cantik dengan daster biru yang d'pakainya.
Setelah saur seperti biasa mama melaksanakan sholat subuh d'masjid, hari itu mama mengajjak aku untuk pergi k'masjid, namun aku menolaknya karena mengantuk. Memang beberapa malam ini aku gga bisa tidur, sama seperti waktu opungku meninggal.
Sempat terbesit d'benakku siapa yang akan meninggal ???
Sejenak aku berfikir, Nenek, mama, mami, indah, kk ferdy semua dalam keadaan sehat.
Mungkin ini karna hanya persaanku saja.

Pagi itu aku berangkat k'sekolah seperti biassa, tapi pagi ini aku pergi lebih awal sehingga tidak terlalu terburu.buru.
Seperti biasa d'sekolah aku belajar serta menebarkan canda tawa bersama.sama d'kelasku.
Akhirnya tiba lah jam pulang sekolah, tadi pagi aku lupa memberitahu mama jam berapa aku pulang sekolah.
Sewaktu pulang aku sms mama agar d'jemput d'sekolah, hari itu sebenarnya aku ingin pulang sendiri namun mama selalu melarang aku pulang sendiri apalagi naik ojek, mama takut terjadi apa.apa denganku.
Lama sekali aku menunggu d'depan sekolahku, ku telp mama namun tak ada jawaban.
Aku pikir mama lagi d'jalan sehingga tidak mengangkat telp dariku.
Setelah beberapa saat aku telp lagi mama dan mama masih tidak menjawab telpku
Akhirnya aku menelfon k'rumah, nenek berkata bahwa mama sudah pergi menjemput indah sekitar 10 menit yang lalu.
Ku tunggu lagi mama d'depan sekollahku.
Cukup lama aku menuggu, cuaca panas dan saat puassa membbuat emosiku tidak terkendali
Aku terus menelfon mama hingga pada akhirnya mama mengangkat telp, belum sempat mama mengucapkan kata.katanya aku malah marah pada nya.
Setelah itu mama berkata pada ku
" Cha, mama pingsan,, d'kantor PDI,, Cambai Agung "
aku panik, aku berfikir apa yang terjadi pada mama dak aku bertanya pada mama
" mama kecelakaan ?? "
dengan suara yang lebut mama hanya menjawab
" Cha kesini sekarang "
D'saat itu aku tak kuasa menahan air mata ku
tanpa pikir panjang aku langsung k'tempat mama
saat sampai d'sana badanku lemas, betapa tidak ...
D'sana ada seorang wanita yang mengenakan baju dan jilbab berwarna putih terduduk lemas dan tak berdaya
Ya itu mama ku,
aku berlari mendekatinya dan langsung memeluknya,, mukanya pucat,, tangannya berdarah,, badannya lemas,, mata mama mengeluarkan air mata yang tak pernah d'teteskanya d'hadapan anaknya apapun yang terjadi.
Mama tak mampu lagi menatap, tatapan matanya hanya terjurus pada satu pandangan k'depan.
Aku menangiss dan bertanya apa yang terjadi ma ??
Mama hanya terdiam, cepat ku ambil handphone ku
Ku telp mami, tetapi mami tak menjawab,
Jantungku berdetak dengan cepat, apa yang harus aku lakukan dan siapa yang harus aku hubungi ???
Terus aku coba menghubungi mami,, namun tetap tak ada jawaban.
Hingga akhirnya handphone yang mama pegang berbunyi, ternyata rumahku yang menelpon, aku jelaskan semua yang terjadi kepada Indah, Indah menangis dan tak lama kemudian Indah pun datang k'tempat kejadian.
D'tempat itu indah membuat aku bertambah panik dengan tangisan.a
Aku pun mencoba menelpon mami kembali
Akhirnya mami mengangkat telp.a dan segera menuju k'tempat mama dan aku berada.
Saad menunggu mami datang, polisi bertanya dimana keluarga ibu ini ??
Aku menjawabb saya anak.a pak, lalu saya d'introgasi oleh polisi tersebut.
Awalnya mama tidak mau k'rumah sakit, aku tak tau penyebabnya mungkin karna ia berfikir jika mama d'rumah sakit siapa yang akan menjaga anak.anaknya.
Ku hadapkan kepala mama k'arahku sehingga mama menatapku dan aku berkata
" ma,, mama lihat chacha sekarang,, jangan biarkan air mata cha berlinang lagi ma hanya karena mama gga mau k'rumah sakit. Mama mau kand kita k'rumah sakit ?? "
Mama menganggukkan kepalanya.
Sambil menunggu mami datang aku mencari dompet, kaca mata, jam tangan dan benda" mama yang lain tetapi semua tidak d'temukan, hilang saat kecelakaan.

Saat mami tiba mami panik tangannya gemetar, air matanya pun berlinang dan mama segera d'angkat k'mobil mami untukd'bawa k'rumah sakit.
Selama perjalanan k'rumah sakit aku memeluk mama dan aku hanya bisa berkata
" ma sabar, sebentar lagi kita k'rumah sakit . "
mama berkata
" Cha kepala mama pusing,, cha mama mau muntah,, cha bwa mama k'rumah sakit "
Kalimad itu lah kalimad terakhir yang mama ucapkan saad sadar.
Sesampai d'rumah sakit mama langsung d'masukan ruang UGD saat itu aku masih mengenakan seragam SMA sehingga aku tidak bisa masuk k'ruangan tersebut.
Namun,, tak beberapa lama kemudian aku tidak bisa menahan diriku lagi, aku langsung masuk ruang itu tanpa perduli lagi.
Aku pegang tangan mama,, namun mama terus muntah.
Aku menelpon olive menceritakan hal ini,, olive pun k'rumah sakit.
Setelah mama agak tenang dan kepalanya akan d'scaning aku pun pulang untuk mengganti pakaian dan membawakan mama pakaian bersih, tak lama hanya 1/2 jam aku pulang.
Sesampai lagi aku d'rumah sakit mama sudah tertidur dengan selang oksigen d'hidungnya, sesekali aku mendengar rintihannya
" pusing ... pusing ... pusing .. "
Aku elus kepala mama dan aku berkata " sabar ma "
Kemudian mama terlelap lagi
Aku menjaganya dan d'sampinganya, ketika mendekati saad buka mama tersadar sebentar dan melihat siapa yang ada d'sekitarnya kemudian muntah lagi.
Aku meletakkan kepalaku d'sampingnya dan meminta maap sambil menangiss namun mama kembali tidur.
Saat berbuka aku hanya minum sebotol teh botol, aku berfikir mungkinkah ini buka terakhirku d'dekat mama ???
Aku segera menghapus fikiran itu, saat itu papa menelvonku dan menanyakan keadaan mama, papa pun datang k'rumah sakit.
Aku mengikuti papa kemanapun ia pergi, saat papa menanyakan keadaan yang sebenarnya pada dokter, betapa terkejutnya aku, ternyata mama mengalami pendarahan dan memar d'otak bagian kiri, serta gegar otak tingkat menengah, air mata ku pun kembali menetess.
Malam itu mama d'pindahkan k'pav Elizabeth E 2
D'kamar itu lah tempat terakhir yang mama singgahi semasa hidupnya.
Malam itu badanku terasa capek, sehingga aku tidur dan kk yang menjaga mama.
Jam 2 aku terbangun, aku melihat wajah kk yang sangat lelah sehingga aku putuskan untuk menjaga mama dan kk istirahat.
Saat menjaga mama, aku pandangi wajah mama, nampak pucat, sesekali mama menggerakkan tangannya.
Sekitar jam 3 mama bangun dan duduk, mama hendak k'wc, lalu aku membangunkan kk agar memanggil suster.
Mama berusaha turun dari tempat tidurnya namun aku tetap menghalanginya, sambil menangis dan memeluknya aku berkata, " ma tunggu suster, chicca dak sanggup,, nanti mama jatuh "
mama diam suster datang.
Aku duduk d'samping tempat tidur mama, sesekali tangan mama memegang kepala.a
Nampak.a mama ingin memberitahu bahwa kepala.a sakit.
Ku pandangi wajah mama yang kian pucat,, air mataku tak terbendung lagi.
Aku kembali menangis,, mama betapa berartinya dirimu bagiku.
Pagi pun tiba, suster memeriksa mama. Kakak telah bangun dan duduk d'teras depan kamar.
Tak lama kemudian mami dan indah datang ke rumah sakit,, mereka membawakan pakaian ganti untuk mama dan makanan. Mereka tau kk tidak berpuassa. Aku pun pulang k'rumah untuk mandi, karena d'rumah sakit aku tidak membawa pakaian dan perlengkapan.
Aku pulang hanya 1 jam saja, aku tak tega meninggalkan mama dalam keadaan seperti ini walaupun mami dan indah bersama.a. Kakak pun pergi kuliah.
Hari itu tanggal 2 September, mama sudah ada kemajuan, mama mau makan dan tangan.a sering merespon.
Tapi mama muntah lagi,, mama menahan muntahnya agar tak mengenaiku, namun aku berkata
" muntahlah mama, gpp kena chica "
akhirnya mama muntah.
Kubersihkan muntah mama. Mama kembali tidur dengan tenang. Melihat mama tenang dan kk tlah pulang dari kuliah.a aku pun tdur d'kursi dekat mama.
Tak lama aku tidur karena aku khawatir dengan kondisi mama. Bangun tidur aku kembali berada d'samping mama, mama mulai menggemgam tangan ku. Aku lega, mama mengalami kemajuan lagi.
Sampai akhirnya 03 September 2009 jam 03.00 mama gelisah, aku memegang tangan mama.Mama menarik tanganku hingga aku memeluk tubuhnya.
Saat itu mama menggemgam tanganku sangat erat, kurasa mama melakukan itu untuk membantu ia menahan rasa sakit yang ia rasakan, setelah itu sambil memegang tanganku mama meletakkan tangan.a d'dadanya. Aku sudah merasakan perassaan yang tidak enak.
Nafas mama pun mulai sesak, ku panggil suster, suster hanya berkata
" gpp dek, itu sudah d'pasang oksigen "
suster itu pun pergi, kemudian aku melihat nafas mama semakin susah, kembali aku memanggil suster, kemudian suster itu mengambil peralatan.a dan memanggil dokter. Kakak terbangun dan menanyakkan apa yang terjadi. Sambil menangis ku menjelaskan.a. Aku terduduk d'samping tempat tidur mama sambil menangis melihat apa yang d'lakukan dokter dan suster untuk menyelamatkan nyawa mama ku.
Jantungku berdetak semakin cepat, nafasku tak teratur, air mata trus berlinang,, badanku lemas.
Segara aku menelfon mami untuk segera k'rumah sakit. Tak beberapa saat kemudian mami datang dan ikud menangis melihat keadaan mama, Om Ucok yang sedang d'perjalanan dari lampung d'suruh langsung k'rumah sakit.
Ketika Om Ucok datang,, suster berkata
" pak bimbinglah ibu "
mendengar kata itu jatungku seperti berhenti sejenak,, nafas ku sesak seakan.akan nyawaku yangn akan d'cabut. Mungkin ini saat kritis mama,, tapi mama tidak dapat melawan masa kritisnya.
Saudara.saudara sudah berdatangan k'rumah sakit.
Aku tetap menggenggam erat tangan mama, mencium tangan mama sambil menangis.
Melihat peralatan yang d'pasang suster begitu banyak. Suster memasukkan obat melalui selang yang d'masukkan melalui hidung.
Setelah obat d'masukan selang tersebut d'cabut dan mama begitu tenang.
Aku mendekat dengan maksud ingiin menciumnya, namun betapa kagetnya aku melihat wajah mama membiru. Dengan kuat aku berteriak memanggil suster. Suster kembali repot melakukan tindakkan.
Tangan ku tetap memegang tangan mama,, dan setelah itu suster itu berkata
" sepertinya sudah tidak ada lagi "
jam 04.15
Seketika aku terdiam, kemudian aku menjeriit sekerasnya
" MAMA ...... "
" MAMA ...... "
" MAMA ...... "
aku menangis menangis dan menagis.
Mami memelukku dengan erat,, aku keluar dari kamar dan aku menangis d'koridor rumah sakit.
aku menelp olive,, olive ikud menangis,, aku cmz kak naufall karena selama d'rumah sakit aku hanya cmz.an sm kak naufal.
Waktu membawa jenazah mama menuju k'mobil jenazah aku bertanya
" ya allah salah apa aku ?? sehingga kau mengambil mama secepat iini "
mami memeluk aku dengan erat.
Selama d'mobil jenazah badanku lemas, aku tak percaya jenazah yang d'hadapanku adalah mama ku sendiri.
Sampai d'rumah indah telah menunggu, saat akku turun dari mobil jenazah indah memeluk aku dengan erat.
Mama d'tidurkan d'ruang tengah,, aku merebahkan kepalaku d'bawah kaki mama.
D'sana aku menagis sampai pagi, handphone mulai berdering,, sms mulai masuk.
Tak ada yang kuhiraukan, hanya 1 yang ada d'dalam otak.ku " MAMA "
Semakin siang semakin banyak orang yang berdatangan untuk melayat. Termasuk teman" sekelasku d'SMA 6 dan teman" smp angkatan 2008/2009.
Siang.a aku memandikan mama,, ya allah aku benar" tak percaya ini mama ku.
Saat mama d'kafani air mata ini tak terbendung lagi. Aku kembali menangis histeris.
Beberapa kali aku mencium mama yang telah wangi bubuk cendana.
Mama pun d'sholatkan d'rumah terlebih dahulu, aku tambah menangis.
D'saat terakhir ini aku tidak bs menyolatkan mama. Mama maapin chiska.
Kak Ferdi, Chiska, Indah sujud d'kaki mama untuk terakhir kali.a. Berkali.kali kami sujud.
Kemudian mama d'bawa k'masjid untuk d'sholatkan kembali dan d'bawa k'pemakaman kamboja.
Sesampai d'pemakaman kamboja mama d'makamkan, saat itu yang mengantar mama k'peristirahatan terakhir adalah kakak" mama [ uak anda n uak deh ] dan kak Ferdi.
Ya allah itu benar.benar mama ku. Aku terduduk d'tengah pemakaman bersama kak Dina. Saat itu aku belum bisa menerima semua yang terjadi.
Aku hanya menangis menangis dan menangis. Setelah pemakaman selesai, kak Dina mengajak aku pulang.

Mama,, jujur chiska masih belum percaya mama telah pergi.
Chiska sekarang gga tw mesti berbuat apa ma ??
Orang selalu bilang sabar k'Chiska, Chiska udah sabar ma.
Tapi Chiska masih sedih mama tinggal.
Terlalu cepat mama, chiska belum siap.
Mama chiska sayang mama,, mama adalah segala.gala.a bagi chiska.
Saur terakhir bersama.
Semua tinggal kenangan.
MAMA .. I LOVE U FOREVER .......
mama senyum mu begitu indah ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar